
Banyak orang yang sengaja traveling ke Swiss demi melihat pemandangan alamnya yang spektakuler. Mulai dari pegunungan Alpen yang bersalju sampai lembah serta pedesaannya yang sangat hijau dan cantik. Tapi daya tarik Swiss tak cuma pada alamnya karena kota-kotanya pun sama menariknya. Salah satunya adalah Zurich yang terkenal sebagai pusat finansial dunia serta kota termahal di Eropa.

Perjalanan saya ke Zurich diawali dengan naik bus dari kota Strasbourg di Prancis. Selama perjalanan menuju Zurich, flix bus yang saya naiki melewati beberapa kota lainnya seperti Mullhouse, Prancis dan Basel, Swiss. Perjalanan yang memakan waktu 4 jam berjalan sangat lancar. Hanya saja saat berada di perbatasan Prancis – Swiss berlangsung pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas perbatasan Swiss.
BACA JUGA : Tips hemat keliling Eropa. Naik bus dengan failitas pesawat. Simak ulasannya
BACA JUGA : Where to Shop in Cologne ?
Setiap penumpang diperiksa paspornya dan ditanyakan alasan mengunjungi Swiss oleh petugas yang naik ke dalam bus. Apakah untuk liburan atau business trip. Tak cuma paspor, petugas perbatasan juga memeriksa koper dan tas yang disimpan di dalam bagasi bus. Karena saya hanya bawa baju saja, tentu koper saya lolos dari pemeriksaan. Tapi sepasang penumpang dari Tiongkok diminta datang ke kantor petugas untuk diinterogasi seputar barang bawaannya.

Jam 12 siang akhirnya tibalah saya di Zurich, tepatnya di Zurich Hauptbahnhof atau stasiun utama Zurich. Saat berjalan menuju bagian utama stasiun turunlah salju pertama di Zurich pada musim dingin kali ini. Udaranya sendiri mulai mendingin, mencapai 2 derajat celsius. Sebagai kota terbesar di Swiss, Zurich sering disangka sebagai ibukota Swiss, meskipun ibukotanya sebenarnya Bern.
BACA JUGA : 3 Useful steps for planning a trip to Europe
Agar bisa jalan-jalan di Zurich dengan leluasa, saya putuskan membeli tiket harian yang berlaku untuk segala jenis transportasi di Zurich, mulai dari bus, tram, dan kereta. Sesuai dengan imejnya sebagi kota termahal di Eropa, harga tiket harian Zurich pun lebih mahal dibanding tiket harian di kota – kota lainnya. Yaitu 12 CHF atau sekira Rp. 172.000,00.

TONTON VIDEONYA DI : Gabungan klasik dan modern, inilah wajah kota termahal di Eropa
TONTON VIDEONYA DI : Kota Bruges di Belgia, bagaikan negeri dongeng
Tiket harian Zurich bisa dibeli di mesin tiket yang tersebar di banyak titik di stasiun. Selain itu juga bisa dibeli di pusat informasi turis di stasiun. Meski berlaku untuk kereta, tram, dan bus, tiket harian ini tidak berlaku untuk perahu di danau Zurich.

Selain tiket harian, biaya makan di Zurich juga lebih tinggi dibanding di kota-kota Eropa lainnya. Salah satu tempat makan terjangkau adalah di dalam area stasiun Zurich. Seporsi makanan Thailand dihargai 8 CHF atau sekira Rp.114.400,00. Pilihan lainnya adalah sepotong pizza yang dihargai 6 CHF atau Rp. 86.000,00.
Artikel ini telah dimuat di http://www.okezone.com/travel pada 17 April 2018. https://lifestyle.okezone.com/read/2018/04/17/406/1887513/traveling-ke-zurich-di-swiss-kota-paling-mahal-di-eropa
Pingback: Hiking di gunung bersalju Uetliberg di Zurich, Swiss. Seru banget ! – The Island Girl Adventures
Pingback: Yuk ke Zurich, Berwisata Sekalian Jajal Shopping Street Termahal di Eropa ! – The Island Girl Adventures
Pingback: Perjalanan ke Munich : Terpesona dengan English Garden dan Beer Culturenya, Tapi juga Kena Rasisme – The Island Girl Adventures